Kolaborasi Konten UPN Veteran Jakarta dengan RevoU

Ada berbagai tahapan melamar kerja, dimulai dari membuat CV, mengirim CV, proses wawancara, hingga
akhirnya menerima kabar diterima atau ditolaknya lamaran kerja. Ada beberapa strategi praktis yang bisa membantu kamu mendapat perhatian lebih dari HRD di berbagai tahapan lamaran kerja. 

Mari kita simak beberapa strategi anti di tolak HRD di berbagai tahapan lamaran kerja. 

#1 Poles CV & Portofolio

CV atau curriculum vitae merupakan profil profesional lengkap tentang kandidat yang melamar kerja. Bukan hanya informasi tentang latar belakang dan pengalaman saja yang harus kita masukkan ke dalam satu lembar A4, tapi banyak hal lain yang bisa kita coba untuk meningkatkan peluang agar lolos ke tahap perekrutan selanjutnya. 

Berikut beberapa poin penting yang harus diingat saat membuat CV:

  • Pastikan pengalaman relevan dengan posisi yang dilamar.
  • Jelaskan pengalaman dengan achievement.
  • Tulis skill dalam bentuk poin-poin.
  • Hindari typo.
  • Foto semiformal.
  • Menggunakan istilah/jabatan yang familiar dengan posisi yang dilamar.
  • Desain CV yang sederhana. Kecuali posisi yang dilamar memang membutuhkan CV Creative.

#2 Manfaatkan LinkedIn

Mempunya profil LinkedIn dengan LinkedIn Summary yang ditulis mungkin bukan prioritas utama saat melamar kerja. Tapi nyatanya, memiliki profil LinkedIn yang tersusun dengan rapih dan memberikan informasi yang relevan dapat membantu mengambil perhatian perekrut dan membangun networking secara profesional.

Tapi belum banyak yang tahu beberapa tips penting yang bisa menonjolkan kamu sebagai kandidat di LinkedIn. Berikut beberapa strateginya:

  • Ganti headline di LinkedIn menjadi posisi yang dilamar.
  • Cantumkan skill yang relevan dibagian pekerjaan/jurusan yang diambil. 
  • Jelaskan pengalaman secara detil dengan poin-poin.
  • Upload CV dan portofolio di LinkedIn. 
  • Dapatkan rekomendasi jujur dari dosen, teman kerja, organisasi saat kuliah, atau atasan.
  • Aktif posting (Untuk personal branding).
  • Jangan asal melamar, fokus pada satu industri dan/atau posisi yang ingin dilamar. 

#3 Belajar Networking

Selain mempunyai CV dan portofolio yang lengkap, networking juga sangat penting! Networking membantu membuka peluang untuk mendapatkan pengalaman baru baik untuk mencari kerja dan membangun karir. 

Networking pada dasarnya adalah berkenalan dan berhubungan dengan orang baru untuk mengembangkan skill profesional dan kontak sosial. Berikut beberapa strategi yang bisa kamu lakukan untuk memulai networking:

  • Reach out dan follow up HRD 7 hari setelah melamar kerja.
  • Networking dengan teman, rekan kerja, teman SMA, atau atasan.
  • Gabung dengan komunitas yang berhubungan dengan posisi yang dilamar.
  • Saling bantu dengan sesama teman yang cari kerja. 

#4 Stand Out di Interview

Setelah semuanya lolos dan masuk ke tahap wawancara, inilah saatnya untuk menunjukkan bahwa kamu paling unggul di antara kandidat lainnya. Salah satu caranya adalah punya persiapan wawancara yang matang. 

Berikut beberapa strategi untuk mempersiapkan dan menjawab pertanyaan kerja secara maksimal:

  • Lakukan riset tentang posisi yang dilamar, interviewer, dan perusahaan. Lalu lihat apakah cocok dengan kamu.
  • Nilai plus bila bisa membuat presentasi pitch yang berisi, “Kenapa saya harus diterima diposisi ini”. 
  • Learn how to be likable. Dari gestur, senyum, dan cara mengajak orang lain berbicara. 
  • Harus bisa menjawab, “Kenapa kami harus hire kamu?”
  • Ambil kesempatan untuk menanyakan hal yang relevan dengan posisi dan/atau tanggung jawab pekerjaan nantinya. 

#5 Kirimkan Thank You Note

Setelah proses wawancara selesai, jangan lupa untuk kirim ucapan terima kasih atau follow up melalui Whatsapp, email, atau chat melalui LinkedIn. 

Kamu bisa segera mengirimkan pesan terima kasih agar tidak melewatkan momentum yang tepat dan pewawancara pun masih teringat dengan percakapan kalian. Selain itu, pastikan kamu menyampaikan pesan yang spesifik dan berkaitan dengan pengalamanmu selama proses wawancara agar tidak terkesan seperti cover letter.

Artikel di atas merupakan bentuk kolaborasi UPN Veteran Jakarta bersama RevoU

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *