Kamis, 19 September 2024, Kepala Unit Pengembangan Karier dan Kewirausahaan (UPA PKK) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Dr. Rafki Rasyid, dan stafnya, Rumiati, S.E., melakukan kunjungan kerja ke Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ). Pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Nusantara 2 Gedung Rektorat UPNVJ ini diterima langsung oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi, Dr. dr. Ria Maria Theresa, Sp.KJ., M.H., didampingi oleh beberapa pejabat kampus, termasuk Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama, Dra. Intan Hesti, M.M., serta staf UPA PKK UPNVJ, Mila Amalia Rahman, serta Sekretaris dan Staf Badan Pengelola Usaha (BPU) UPNVJ, Drs. Haryanto dan Yahya.

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka mempelajari penerapan Badan Layanan Umum (BLU) di UPNVJ serta cara kerja UPA PKK dalam mengembangkan kewirausahaan di lingkungan mahasiswa. UMRAH sedang dalam tahap persiapan untuk menjadi BLU, dan kunjungan ini bertujuan untuk mendalami pengalaman serta strategi yang diterapkan UPNVJ dalam menjalankan fungsi BLU dan memaksimalkan potensi kewirausahaan kampus.

Dr. Rafki menyatakan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi UMRAH adalah sulitnya mendorong mahasiswa untuk berwirausaha. Sebagian besar mahasiswa cenderung memiliki mindset untuk bekerja sebagai karyawan. Oleh karena itu, UMRAH berusaha belajar dari UPNVJ yang telah sukses dalam pengembangan unit usaha yang mampu memberikan pemasukan bagi kampus.

 
Dalam diskusi, staf UPA PKK UPNVJ menjelaskan bahwa mereka tidak menarik biaya dari mahasiswa atau perusahaan terkait pengembangan karier. Beberapa perusahaan memang sempat menanyakan mengenai fee, namun hingga kini UPA PKK UPNVJ tetap berkomitmen tidak memungut biaya dari mahasiswa, kecuali untuk pelatihan, workshop, atau jika perusahaan membutuhkan ruangan untuk kegiatan seperti work interview itu pun berkoordinasi dengan BPU. UPNVJ juga mengumumkan rencana untuk mengadakan job fair pada bulan Oktober yang akan dibiayai penuh oleh kampus, tanpa ada pungutan dana dari mahasiswa. Pelatihan kewirausahaan di UPNVJ dikelola oleh tim kewirausahaan yang bekerja sama dengan UMKM setempat, dan setelah memiliki usaha dan berjalan dengan baik akan dibantu juga oleh inkubator bisnis di LPPM untuk perkembangannya.


Selain kewirausahaan, pertemuan ini juga menyinggung tantangan terkait tracer study. Tracer study di UPNVJ dilakukan melalui berbagai metode, seperti email, WhatsApp, dan telepon. Meski begitu, pelaksanaannya masih menghadapi kendala, terutama karena banyak alumni yang enggan mengisi data seperti NPWP dan NIK, yang kini diwajibkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Persyaratan dari Kementerian Tenaga Kerja yang mewajibkan pekerja terhubung dengan kartu pra-kerja juga menjadi perhatian, karena banyak alumni yang ragu memberikan data pribadi mereka, seperti nama ibu kandung.
Secara keseluruhan, kunjungan UMRAH ini menjadi momen penting bagi kedua universitas dalam saling bertukar informasi, terutama dalam pengembangan kewirausahaan, pengelolaan BLU, dan pelaksanaan tracer study yang lebih efektif.

Kamis, 19 September 2024, Kepala Unit Pengembangan Karier dan Kewirausahaan (UPA PKK) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Dr. Rafki Rasyid, dan stafnya, Rumiati, S.E., melakukan kunjungan kerja ke Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ). Pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Nusantara 2 Gedung Rektorat UPNVJ ini diterima langsung oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi, Dr. dr. Ria Maria Theresa, Sp.KJ., M.H., didampingi oleh beberapa pejabat kampus, termasuk Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama, Dra. Intan Hesti, M.M., serta staf UPA PKK UPNVJ, Mila Amalia Rahman, serta Sekretaris dan Staf Badan Pengelola Usaha (BPU) UPNVJ, Drs. Haryanto dan Yahya.

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka mempelajari penerapan Badan Layanan Umum (BLU) di UPNVJ serta cara kerja UPA PKK dalam mengembangkan kewirausahaan di lingkungan mahasiswa. UMRAH sedang dalam tahap persiapan untuk menjadi BLU, dan kunjungan ini bertujuan untuk mendalami pengalaman serta strategi yang diterapkan UPNVJ dalam menjalankan fungsi BLU dan memaksimalkan potensi kewirausahaan kampus.

Dr. Rafki menyatakan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi UMRAH adalah sulitnya mendorong mahasiswa untuk berwirausaha. Sebagian besar mahasiswa cenderung memiliki mindset untuk bekerja sebagai karyawan. Oleh karena itu, UMRAH berusaha belajar dari UPNVJ yang telah sukses dalam pengembangan unit usaha yang mampu memberikan pemasukan bagi kampus.

 
Dalam diskusi, staf UPA PKK UPNVJ menjelaskan bahwa mereka tidak menarik biaya dari mahasiswa atau perusahaan terkait pengembangan karier. Beberapa perusahaan memang sempat menanyakan mengenai fee, namun hingga kini UPA PKK UPNVJ tetap berkomitmen tidak memungut biaya dari mahasiswa, kecuali untuk pelatihan, workshop, atau jika perusahaan membutuhkan ruangan untuk kegiatan seperti work interview itu pun berkoordinasi dengan BPU. UPNVJ juga mengumumkan rencana untuk mengadakan job fair pada bulan Oktober yang akan dibiayai penuh oleh kampus, tanpa ada pungutan dana dari mahasiswa. Pelatihan kewirausahaan di UPNVJ dikelola oleh tim kewirausahaan yang bekerja sama dengan UMKM setempat, dan setelah memiliki usaha dan berjalan dengan baik akan dibantu juga oleh inkubator bisnis di LPPM untuk perkembangannya.


Selain kewirausahaan, pertemuan ini juga menyinggung tantangan terkait tracer study. Tracer study di UPNVJ dilakukan melalui berbagai metode, seperti email, WhatsApp, dan telepon. Meski begitu, pelaksanaannya masih menghadapi kendala, terutama karena banyak alumni yang enggan mengisi data seperti NPWP dan NIK, yang kini diwajibkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Persyaratan dari Kementerian Tenaga Kerja yang mewajibkan pekerja terhubung dengan kartu pra-kerja juga menjadi perhatian, karena banyak alumni yang ragu memberikan data pribadi mereka, seperti nama ibu kandung.
Secara keseluruhan, kunjungan UMRAH ini menjadi momen penting bagi kedua universitas dalam saling bertukar informasi, terutama dalam pengembangan kewirausahaan, pengelolaan BLU, dan pelaksanaan tracer study yang lebih efektif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *